Drafter pada umumnya berasal dari SMK/STM namun saat ini banyak juga lulusan D3 atau S1 yang juga menjadikan drafter sebagai profesinya.
Pada umumnya perusahaan lebih mencari drafter yang mempunyai kemampuan dalam menggunakan komputer untuk menggambar (CAD, 3DMAX dll), sedangkan untuk drafter "tradisional" sudah sangat jarang diminati, walau mungkin di daerah tertentu masih banyak perusahaan yang mempekerjakan drafter konvensional (lihat tulisan terdahulu).
Sampai saat ini di Indonesia, drafter masih belum memiliki asosiasi sebagaimana profesi di bidang lain, sebagai contoh di Amerika Serkat para drafter bernaung dalam satu asosiasi yang bernama : The American Design Drafting Association (ADDA). Asosiasi ini bertugas untuk memerikan sertifikasi bagi para drafter profesional di negeri paman sam tersebut, walaupun biasanya para pekerja tidak begitu memubutuhkan sertifikasi tersebut.
Pendapatan rata-rata para drafter biasanya ditentukan oleh tingkat pengalaman dari drafter itu sendiri dengan asumsi semakin lama pengalaman semakin tinggi skill yang dimiliki, semakin lama pengalaman kerja seorang drafter semakin tinggi pula tingkat pendapatan perbulan (baca:gaji) seorang drafter, kadangkala pada beberapa perusahaan tertentu (mis:instansi pemerintah) tingkat pendidikan juga berpengaruh pada penentuan gaji seorang drafter. Namun pada umumnya tingkat pendapatan drafter di Indonesia berkisar antara :
- 800.000 - 1.500.000 untuk drafter fresh graduate di luar DKI Jakarta
- 2.000.000 - 2.500.000 untuk drafter fresh graduate di wilayah DKI Jakarta
Satu hal yang patut kita jadikan perhatian adalah, profesi drafter ini sangat tergantung kepada pertumbuhan ekonomi di sektor riil, jika pertumbuha ekonomi lesu maka dapat di pastikan pertumbuhan infrastruktur juga akan terkena imbasnya yang berakibat kepada tingkat kebutuhan drafter oleh perusahaan jasa konsultan, jasa konstruksi dan manufaktur akan berkurang.
No comments:
Post a Comment